• Pemikiran, akal dan kesadaran, pengertiannya adalah sama dan merupakan nama-nama yang berbeza untuk satu sebutan -->
merujuk pada proses berfikir atau hasil pemikiran, yakni suatu yang telah sampai pada manusia melalui suatu proses berfikir.
• Proses berfikir, tidak memiliki organ tubuh tertentu yang dapat ditunjuk, melainkan merupakan suatu proses yang rumit melibatkan empat unsur, yaitu: fakta yang terindera, panca indera manusia, otak manusia dan informasi sebelumnya yang
berakitan dengan fakta tersebut dan dimiliki oleh manusia. Jika keempat unsur tersebut tidak terkumpul dalam suatu proses
berfikir, maka pemikiran, akal, dan kesadaran tidak pernah terwujud.
• Orang-orang terdahulu telah mengalami suatu kekeliruan dalam membahas hakikat akal. Mereka mencoba berusaha menentukan
tempat keberadaannya, apakah ada di kepala, di hati, atau tempat lainnya. Yang jelas, mereka menduga, bahwa akal adalah
suatu organ tertentu dalam tubuh, atau bahwa akal itu memiliki organ tertentu yang bekerja secara aktif. Otak sebagai tempat
bersemadinya akal, sekaligus pusat kesadaran atau pemikiran. Pemikiran adalah refleksi otak terhadap kenyataan, ataupun
yang mengatakan sebaliknya, bahwa pemikiran adalah refleksi kenyataan ke otak.
• Otak adalah salah satu organ sebagaimana organ tubuh yang lain. Tidak ada suatu refleksi apapun yang terdapat padanya.
Sebab refleksi --> memantulkan cahaya pada suatu benda atau memantulkan suatu benda yang didalamnya terdapat kemampuan
untuk direfleksikan; yang disertai adanya cahaya.
• Dalam proses berfikir, tidak terjadi suatu refleksi apa pun, tidak menghasilkan suatu refleksi, dan tidak ada refleksi kenyataan
terhadap otak. Adapun mata yang disangka dengan perantaraannya dapat menimbulkan suatu refleksi, ternyata tidak terjadi dan
tidak menghasilkan apapun. Yang terjadi adalah suatu pencerapan saja.
• Otak bukanlah tempat bersemadinya akal. Yang sebenarnya terjadi adalah suatu perpindahan gambaran tentang fakta yang
terindera ke otak melalui perantaraan indera manusia yang lain. Jenis “gambar” tersebut tergantung pada indera yang
memindahkannya. Jika informasi sebelumnya berkaitan dengan fakta tersebut, disi akan terjadi jalinan. Maka daya ingat yang ada
dalam otak manusia terhadap kenyataan yang diindera dan telah tergambar dalam otak, maka terjadilah suatu proses berfikir
dan selanjutnya menghasilkan suatu kesadaran terhadap hakikat benda tersebut.
• Usaha berfikir yang dilakukan tanpa adanya fakta yang diindera atau tidak adanya informasi sebelumnya, adalah suatu
khayalan/imajinasi yang tidak ada wujudnya, dan bukan merupakan suatu pemikiran.
• Dikatakan penangkapan kenyataan bukan gambarannya. Sebab, yang ditangkap adalah fakta, bukan gambaran fakta tersebut
seperti halnya gambar fotografi (potret) yang merupakan gambar suatu kenyataan yang dapat diindera. Maka lebih tepat jika
dikatakan sebagai penangkapan fakta, daripada memindahkan gambaran fakta. Sebab, gambar suatu yang ditangkap adalah
pencerapan fakta, bukan sekedar gambarnya.
• Yang dapat berpengaruh pada diri manusia bukanlah informasi, melainkan persepsi. Sebab, persepsi merupakan pemikiranpemikiran
dalam benak orang-orang yang memahaminya (pemikiran-pemikiran yang memiliki penunjuk-penunjuk nyata, yang dapat
ditangkap akal secara langsung, selama masih berada dalam batas jangkauan akal). Karena itu, adalah suatu keharusan untuk
mengetahui hakikat pemikiran agar dapat diketahui bagaimana pemikiran itu dapat mempengaruhi manusia.
Politikus Duniawi
-
Politikus Duniawi. ———————- Jangan kau percaya politikus duniawi Untuk
membela nasib walangmu. Setiap simpati dan keprihatian yang dia tunjukkan
Bukan seja...
5 years ago
No comments:
Post a Comment